Wednesday, April 13, 2016

Membatasi Bandwidth di LAN / Bandwidth Management menggunakan Mikrotik Router

Sebenarnya, jika kita search di internet, tidak sedikit artikel sejenis ini. Namun, tidak ada salahnya, saya mendokumentasikan pengalaman sendiri ketika  mengkonfigurasi mikrotik tentang pembatasan bandwidth.



Yang saya gunakan untuk akses internet adalah indihome paket 10 Mbps dengan ONT disetting sebagai bridge agar semua client berada dibawah router mikrotik dan mikrotik RB951Ui-2HnD sebagai PPPoE router.

Sebelum saya lakukan pembatasan bandwidth, saya lakukan cek speed test dan  mendapatkan hasil : download : 8,39 Mbps dan Upload : 7,85 Mbps




Cara setting pembatasan bandwidth : dari menu, pilih : Queues , kemudian pada general.


Kemudian isikan :
  • Name : nama antrian, disini dicontohkan : antrian1
  • Target : Isikan IP Address yang akan dibatasi. Contoh disini, IP Komputer yang dibatasi adalah : 192,168.10.5.
  • Max Limit : Dalam contoh ini diset 512 Kbps untuk upload dan 1 Mbps untuk download
  • Burst Limit : Data rate download / upload maksimum yang dapat dicapai ketika terjadi burst. Dalam contoh ini diset 768 Kbps untuk upload dan 3 Mbps untuk download.
    Burst adalah fitur yang memungkinkan mendapatkan  tambahan  bandwidth lebih besar dari max-limit untuk jangka waktu tertentu.
  • Burst Threshold : Nilai dari burst on/off switch . Dalam contoh ini diset 256 Kbps untuk upload dan 2 Mbps untuk download
  • Burst time : (TIME) : Periode waktu dalam detik. Dalam contoh ini diset 10

  • Kemudian klik 'Apply' dan 'OK'. Akan mendapatkan tampilan seperti berikut


Setelah selesai, coba speed test kembali :


Hasil yang diperoleh : 3 Mbps untuk Download dan 0,56 Mbps untuk upload.


Referensi
http://wiki.mikrotik.com/wiki/Manual:Queues_-_Burst

2 comments: