ADSL dan Kabel Tembaga
Untuk membawa data, kabel tembaga pada jaringan akses sistem telekomunikasi dioptimalkan menggunakan teknologi xDSL. Dan teknologi ini mempunyai karakteristik khusus.
PT Telkom, pada awal tahun 2009 mengatur spesifikasi jaringan kabel tembaga untuk layanan broadband. Optimalisasi kabel tembaga ditambahkan perangkat dengan teknologi xDSL, untuk perumahan (sekarang nama produknya : IndiHome ... dulunya Speedy), menggunakan ADSL2+. (Asymetric Digital Subscriber Line). Untuk memenuhi kecepatan tertentu, dibutuhkan berbagai macam ketentuan diantaranya adalah Redaman kabel dan S/N (SNR) sebagaimana dalam tabel : Lampiran KR Nomor : KR. 02/000/COO=COO4100030/2009 Tanggal : 16 Maret 2009.
Parameter 'Redaman Kabel' dan 'S/N' sesuai aturan tersebut untuk Transmisi Asymetric (pengukuran 300 KHz) adalah sebagi berikut :
No | Kecepatan Downstream | Kecepatan Upstream | Parameter Electris | Teknologi
xDSL | |
---|---|---|---|---|---|
Redaman (Max) | S/N (Min) | ||||
1 | 512 Kbps | 64 Kbps | 65 dB | 25 dB | ADSL/ADSL2+/VDSL2 |
2 | 1 Mbps | 512 Kbps | 56 dB | 26,1 dB | ADSL/ADSL2+/VDSL2 |
3 | 2 Mbps | 512 Kbps | 35 dB | 28,4 dB | ADSL/ADSL2+/VDSL2 |
4 | 4 Mbps | 1 Mbps | 30 dB | 33,4 dB | ADSL/ADSL2+/VDSL2 |
5 | 6 Mbps | 1 Mbps | 25 dB | 38,4 dB | ADSL/ADSL2+/VDSL2 |
6 | 10 Mbps | 1 Mbps | 20,7 dB | 39,6 dB | ADSL2+/VDSL2 |
7 | 20 Mbps | 1 Mbps | 15,8 dB | 44,6 dB | ADSL2+/VDSL2 |
Penjelasan :
- Asymetric : Kecepatan downstream dan kecepatan upstream tidak sama. Pada teknologi ADSL/ADSL2+, kecepatan downstrean lebih besar dari kecepatan upstream.
- Redaman saluran (loss, attenuation) adalah besarnya daya sinyal yang hilang sepanjang saluran, dalam satuan dB. Redaman saluran tergantung pada panjang saluran dan frekuensi sinyal.
- S/N (Sinyal to Noice Ratio, SNR) adalah pernandingan sinyal yang diterima dengan total noise disisi penerima, dalam satuan dB.
Cek Jaringan Akses melalui Home Gateway (Modem ADSL)
Jika IndiHome dirumah masih menggunakan kabel tembaga (ADSL2+) , kita bisa cek kondisi jaringan akses kita melalui menu status ADSL (tampilan dibawah menggunakan TP Link TD-W8951ND)
Kita bisa mengambil kesimpulan, apakah jaringan kabel tembaga dirumah baik atau buruk. Ukurannya berdasarkan spesifikasi diatas dibandingkan dengan paket langganan.
Dari status ADSL, kita bisa mendapatkan beberapa informasi, diantaranya seperti tampilan berikut :
Penjelasan
- ADSL Firmware Fersion : Versi Firmware
- Line State : Status jaringan, Showtime menandakan terkoneksi antara MSAN/DSLAM dengan Home Gateway.
- Modulation : Modulasi yang digunakan. Modulasi dan Annex yang disetting di MSAN/DSLAM dan Home Gateway ADSL2+ harus sama. Jika tidak, walaupun secara fisik, media sudah terhubung dengan baik, tetapi status jaringan 'down'. Indikasi di HG, lampu ADSL tidak bisa menyala.
- Annex Mode : ANNEX-M diaktifkan jika dibutuhkan bandwidth upstream lebih dari 512 Kbps. Walaupun secara teknologi, Annex-A bisa mencapai kecepatan upstream maximal 1 Mbps namun pada implementasinya, dibutuhkan Annex-M. Secara teknologi, bandwidth upstream Annex-M bisa mencapai 3 Mbps, tapi dalam implementasi, dibatasi sampai dengan 2 Mbps.
- SNR Margin : nilai ini seharusnya memenuhi spesifikasi sebagaimana tabel diatas.
- Line Attenuation : nilai ini seharusnya memenuhi spesifikasi sebagaimana tabel diatas
- Data Rate : nilai ini dibatasi ADSL Line Profile yang diset di MSAN/DSLAM dan kualitas jaringan antara MSAN/DSLAM dan Home Gateway. Dalam contoh ini, Data rate downstream yang diperoleh : 3584 Kbps dan Data rate upstream yang diperoleh adalah 1022 Kbps.
Jika kita mempunyai dua layanan (useetv dan internet ), kita tidak tahu berapa alokasi untuk masing-masing layanan. Data rate ini , total untuk semua layanan.
Dalam menentukan ADSL Line profile harus mempertimbangkan kondisi jaringan akses dan maksimum rate yang dicapai. Contoh : Max rate : 5684 Kbps maka ADSL Line profile tidak boleh di set 6 Mbps atau 6144 Kbps. Karena selain kecepatan ini tidak bisa dicapai, juga akan menurumkan SNR. - Max Rate (Attainable Rate): nilai ini dibatasi oleh kemampuan teknologi (ADSL2+) dan kualitas media (jaringan tembaga) antara MSAN/DSLAM dan Home Gateway. Pada contoh diatas , Maximum rate untuk downstream adalah 21744 Kbps dan Maximum rate untuk upstream adalah 2695 Kbps. Sehingga jika ingin menambah kecepatan internet menjadi 5 Mbps, masih memungkinkan.
Terima kasih atas kuliah gratisnya Bu.. Dari blog ini Saya belajar banyak tentang jaringan Telkom, baik jaringan tembaga atau fiber...
ReplyDeleteSalam hormat dari Wong Banyumas...
sama-sama
Deleteuntuk yang jaringan fiber, bagaimana cara mengecek SNR nya? terimakasih
ReplyDeleteSatuan pengukuran jaringan optik tidak menggunakan SNR.
DeleteUntuk fiber optik yang terhubung dengan perangkat aktif, power receive bisa diukur dengan OPM (Optical Power Meter).
Sedangkan kabel optik yang tidak terhubung dengan perangkat aktif, kita bisa ukur dengan satu set alat : OLS sebagai sumber cahaya dan OPM disisi penerima. OPM bisa mengukur power atau redaman (tergantung pada fitur di alat ysb)
assalamualaikum, maaf bu, saya ingin bertanya, mengapa satuan redaman pada tembaga itu dB, sedangkan pada fiber optik hasil pengukurannya menggunakan OPM satuannya dBm, mohon penjelasannya bu, terimakasih
ReplyDeleteWa alaikum salam wa rahmatullahi wa barakatuh.
DeleteMbak Dhian yang cantik.
Satuan redaman itu, untuk tembaga, optik maupun di wireless adalah dB.
dBm hasil ukur dari OPM adalah satuan power yang diterima (power receive) oleh OPM dari sumbernya. Redamannya adalah : hasil pengurangan dari power transmit (misal : 1 dBm) dikurangi power receive (misal -10 dBm) ... redaman = 10 dB.
e... sorry : redaman = 1-(-10) = 11 dB
Delete